![]() |
Ketika aku menulis, ibarat berjuang dengan diri sendiri. |
Pernah mendengar kata Value
Ladies? Nah kali ini Mak Kece akan menjelaskan mengenai value untuk diri sendiri, bagaimana cara meningkatkan value ini.
Yuk kenali dulu, apa itu Value?
Value adalah
nilai kepercayaan yang dianut dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam
interaksi, value ini berkaitan
bagaimana bertindak dan memperlakukan orang lain.
Cara meningkatkan value
diri:
1. Kenali diri sendiri
Masing-masing, tentu punya dan berasal dari latar belakang
yang berbeda. Beberapa hal yang membentuk karakter diri dari berbagai macam
seperti keluarga, lingkungan, sampai masalah-masalah yang pernah kita lalui di
masa lalu.
Dari segala macam hal yang membentuk diri, dari situlah
penting untuk mengetahui seperti apa diri sendiri secara mendalam.
Ladies, mungkin menganggap ini sepele, tapi kenyataan tidak
semua orang bahkan mereka yang sudah lama berkecimpung di dunia karier mampu
mengidentifikasi apa yang penting bagi mereka atau juga kelebihannya.
2. Tidak apa jika melakukan kesalahan
Terkadang, kesalahan-kesalahan kecil yang membuat diri mempertanyakan
self-worth dan value diri. Padahal melakukan kesalahan kecil itu di luar kontrol
dan kemauan kita.
Menerima jika memang membuat kesalahan dan belajar untuk memperbaikinya
adalah hal yang penting untuk meningkatkan value
diri.
3. Hentikan membandingkan diri
Setiap orang itu berbeda-beda dalam banyak hal. Mulai dari
pengembangan diri dan proses mencapai tujuan, setiap orang punya tahapan dan
timeline sendiri. Membandingkan diri dengan orang lain hanya akan membuat, tidak
bisa melakukan hal tersebut, menyalahkan diri sediri, dan stak tidak
berkembang.
Sementara, jika kamu berhenti membandingkan diri dengan
orang lain, kamu bisa fokus kepada value
dan pencapaian diri sendiri.
4. Pahami inner critic
Kritik yang datang dari dalam diri sangat mempengaruhi value diri. Terkadang kritik memang
penting tapi jika kritik dalam diri justru membuat kamu lemah tentu itu tidak
akan bisa menambah nilai diri.
Oleh karena itu, penting sekali untuk kamu bisa manajemen inner critic agar bisa meningkatkan value diri. Bila perlu, kamu bisa
mencoba menuliskan perasaan, hal yang dirasa kurang, dan melakukan refleksi
diri.
Pemaparan sedikit di atas sudah bisa dibayangkan apa saja
yang perlu dan tidak perlu dalam menjalani hidup ini agar value dalam diri dapat meningkat.
Ketika aku bertemu denngan teman baru, energi berbagi ilmu makin membara.
Aku yang berjuang untuk menjadi diri sendiri, tidak hebat
namun tidak mengapa. Berusaha agar apa yang aku lakukan dalam kehidupan
keseharianku dan bisa menjadi manfaat tidak hanya untuk diri sendiri namun juga
orang lain.
Mungkin karena di awal karir, aku adalah seorang pengajar.
Sewaktu mendapatkan ilmu baru dan paham,
ingin sekali menebar ilmu itu ke orang lain juga. Orang lain di sini bisa
anak-anak maupun orang dewasa. Berusaha bahwa selama aku berilmu, aku juga
ingin menebarkan ilmu itu kepada kesekeliling aku. Sehingga manfaat dari ilmu
itu akan terasa.
Menjadi wanita karir yang sukses dibidangnya kemudian
menjadi Ibu rumah tangga sepertinya tidak menghentikan langkah untuk terus
menebar ilmu kepada orang lain. Apa yang kulakukan?
Menjadi penulis produktif
Teringat akan kata-kata dan nasihat Dosen Semantik. Jadilah penulis
yang produktif niscaya rezeqipun akan mengikuti. Hihi... hidup ini gak bisa
jauh dari materi ya. Sebagai manusia yang butuh segala macam kebutuhan tidak munafik
kalau materi itu sangat dikejar.
Melepaskan karir sebagai pengajar dan fokus dengan kegiatan
baru mengurus anak rasanya bagi seorang yang terbiasa dengan bekerja, ini bisa
jadi menjenuhkan. Aku kembali mencari kesibukan baru dengan menulis.
1.
Menerbitkan buku
Beberapa cerita yang aku tulis di platform menulis cerita
dengan banyak pengunjung dan komentar, membuatku memantapkan diri untuk
menerbitkan cerita itu ke dalam bentuk buku ke penerbit minor. Seorang baru
bisa disebut penulis apabila sudah memiliki karya buku yang diterbitkan.
2.
Blogger bikin happy
Punya blog yang dibuat sejak kuliah. Aku mulai menuliskan
cerita-cerita seru tentang traveling, review tempat rekomendasi. Membuatku memiliki
penghasilan sendiri. Alhamdulilah, asal ada kemauan, di situ ada jalan. Aku mulai
nyaman menulis blog karena semakin aku banyak menulis, semakin besar peluangku
menghasilkan pundi-pundi.
3.
Kreatifitas konten kreator
Semakin besar peluang kita untuk belajar, semakin besar pula
langkah untuk melakukan hal lainnya. Aku mulai mempelajari mengedit video. Kalau
aku mereview tempat oke di blog dengan tulisan. Akupun mereview tempat lewat
video yang ku posting di Youtube.
4.
Bahagia sebagai Influencer
Maki kesini tawaran sebagai influencerpun menggiurkan
sehingga akupun menerima endors dari berbagai produk kecantikan. Dari skincare,
make-up, makanan, dll. Buatku ini adalah rezeqi. Aku menikmatinya dan bahagia
melakukannya.
5.
Mendirikan rumah calistung
Jiwa sebagai pengajar sepertinya tidak bisa mati. Aku membuka
bimbingan belajar di rumah. Dengan modal status whatsapp. Allah swt,
mendatangkan rezeqi berupa murid yang mendaftar. Alhamdulilah kini sudah ada
satu kelas full yang belajar di rumah.
6.
Membentuk komunitas
Semakin banyak menebar manfaat, semakin besar ingin berbagi
ke yang lainnya. Aku punya cita-cita. Ingin menjadi inspirasi bagi orang lain. Mungkin
inilah, sehingga aku membentuk komunitas untuk wanita di manapun berada tetap
berdaya, berilmu dan berwawasan. Hal yang sangat sederhana, ingin menjadikan
ibu-ibu biasa yang melek teknologi. Sama-sama menjemput rezeqi lewat media
sosial.
Ketika berbagi ilmu terasa membahagiakan.
Dari sini aku bisa berbagi value, bahwa segala hal yang positif memiliki nilai yang baik, dan
diterapkan. Dapat meningkatkan kepercayaan diri tidak hanya untuk diri sendiri
namun juga untuk orang lain. Apapun karirmu, di manapun tempatmu, dilahirkan
sebagai apa, jadikan sesuatu yang memiliki nilai dan bermanfaat bagi
sekeliling.
Mari jadi diri yang bernilai dan spesial.
@momacademy.id
@ani.berta
#MoMAMentor
#ProudtobeMoMAMentor